Awas, Ini Ancaman Kesehatan yang Mengintai Pekerja Shift Malam dan Perlu Diwaspadai

Baca Juga:

Ada banyak sekali ancaman kesehatan untuk para pekerja shift malam yang dibuktikan oleh beberapa studi kesehatan. Seperti yang disebutkan oleh Mustar Cameron, seorang presiden di Institute for Work and Health Toronto Kanada bahwa ketika Anda bekerja shift di waktu untuk tidur atau beristirahat, Anda bisa mengalami masalah dengan jam biologis.


Bahkan, hampir 15 juta orang dewasa Amerika tidak bekerja dengan tipikal 9 sampai 5, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Karyawan ini masuk untuk malam hari, ikut shift malam atau shift tidak teratur lainnya yang dikenal sebagai shift kerja dan ini berisiko tinggi menghadapi sejumlah masalah kesehatan yang mungkin tidak dihadapi pekerja lainnya.

Hal ini tentu saja menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang patut Anda perhatikan. Berikut ini adalah beberapa ancaman kesehatan yang bisa mengintai Anda

Dapat menambah berat badan


Ketika Anda bekerja shift malam, Anda pasti cenderung mengkonsumsi kafein agar tidak mengantuk. Selain itu Anda juga berselera untuk mengkonsumsi makanan dengan kalori tinggi. Padahal gabungan antara kafein dan karbohidrat mampu merangsang insulin menjadi lebih tinggi sehingga tanpa Ada sadari dapat meningkatkan berat badan Anda.

Tidur terlalu sedikit atau tidur "melawan" jam biologis alami tubuh Anda dapat meningkatkan kemungkinan diabetes atau menjadi obesitas, menurut sebuah penelitian dari para peneliti Brigham dan Rumah Sakit Wanita di jurnal Science Translational Medicine.

Karena pekerja malam sering mengalami kesulitan tidur di siang hari, mereka dapat menghadapi gangguan sirkadian di malam hari dan kurang tidur di siang hari, menurut peneliti Orfeo M. Buxton, Ph.D., seorang neuroscientist di Brigham and Women's Hospital seperti dilansir dari mirror.co.uk.

Mengalami masalah kehamilan

Ketika Anda sedang hamil, perhatikanlah cukupnya waktu tidur dan juga berat badan Anda. Sebuah studi menyebutkan bahwa wanita yang bekerja shift malam memiliki resiko masalah kehamilan seperti keguguran 85% lebih tinggi.

Meningkatkan risiko diabetes

Dalam sebuah tinjauan terhadap penelitian yang ada tentang kerja shift dan risiko diabetes, para peneliti menyimpulkan bahwa pria pada khususnya lebih mungkin mengembangkan penyakit ini jika mereka memiliki jam kerja tidak teratur.

Di antara 226.652 peserta yang termasuk dalam tinjauan ini, shift malam kerja tersebut memiliki risiko 1,09 kali lebih besar terkena diabetes, menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Occupational & Environmental Medicine.

Sebuah studi sebelumnya di jurnal PLoS Medicine menunjukkan bahwa pekerja shift bergilir memiliki risiko diabetes Tipe 2 yang lebih tinggi, kemungkinan karena dampak kerja shift pada aktivitas insulin.

Sebuah studi tentang petugas polisi menemukan hubungan yang kuat antara bekerja pada shift malam atau malam hari, dan tidur kurang dari enam jam sehari.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Workplace Health & Safety, juga menunjukkan bahwa petugas polisi yang tidur kurang dari enam jam sehari memiliki lebih dari dua kali lipat risiko tidur berkualitas buruk, dibandingkan dengan mereka yang mendapat enam atau lebih jam tidur hari.

Dan di studi lain di jurnal SLEEP, periset Universitas Buenos Aires menemukan bahwa pekerja shift lebih cenderung mengalami kadar serotonin yang lebih rendah daripada pekerja non shift, yang karenanya dapat mempengaruhi tidur.

Menimbulkan risiko kanker payudara dan kanker yang lainnya

Bekerja pada shift malam meningkatkan risiko kanker payudara wanita sebesar 30 persen, menurut sebuah studi di International Journal of Cancer. Secara khusus, periset Prancis menemukan bahwa risiko kanker payudara pada wanita yang bekerja shift malam selama empat tahun sangat jelas, dan ini terjadi pada mereka yang hanya bekerja shift malam selama tiga atau lebih sedikit malam dalam seminggu (yang berarti ritme harian mereka terganggu lebih sering dibandingkan pekerja lainnya). Hal ini memicu perubahan metabolik yang negatif.

Pekerjaan shift malam bisa menyebabkan kadar leptin lebih rendah, hormon ini diketahui berperan dalam mengatur berat badan, serta mempengaruhi kadar gula darah dan insulin.

US Nurses Health Study menunjukkan hasil data mereka selama 30 tahun melibatkan 240.000 perawat. Hasilnya yaitu para perempuan yang bekerja shift malam selama ber tahun-tahun lebih beresiko mengalami kanker payudara, usus besar dan endometrium ketimbang yang tidak menjalani shift malam.

Temuan tersebut, yang diterbitkan pada tahun 2009 di jurnal Prosiding National Academy of Sciences, menunjukkan bahwa perubahan ini dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terhadap kondisi kesehatan yang serius seperti diabetes dan penyakit jantung, seperti dilansir dari Health.com.

Shift malam meningkatkan risiko serangan jantung

Bekerja pada shift malam bisa membuat Anda lebih mungkin terkena serangan jantung, menurut sebuah ulasan penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal. Kajian tersebut mencakup 34 penelitian, dan menunjukkan bahwa bekerja pada shift malam dapat menyebabkan 7 persen serangan jantung yang terjadi pada tahun 2009 dan 2010 di Kanada, serta 1,6 persen stroke iskemik dan 7,3 persen kejadian koroner selama periode tersebut.

NB: Jika Kamu Suka dan merasa Artikel ini bermanfaat silahkan SHARE Artikel ini ke akun sosial media kamu, dengan cara menekan tombol SHARE dibawah.. Terima Kasih ^^

- Bagikan Artikel -

Saksikan Video Menarik di Bawah ini: