Baca Juga:
Cara Menghindari Penipuan Pinjaman Online - Yang namanya kebutuhan hidup bukan sesuatu yang bisa ditawar-tawar. Karena itu, orang berusaha keras agar dapat mencapai taraf hidup yang layak dan cukup jadi satu keharusan. Terlebih di jaman modern dimana segala sesuatu serba sulit dan mahal. Perlu putar otak dan kerja lebih keras agar kebutuhan hidup tertutupi dengan cukup.
Tapi kadang, ada saja sebab yang menjadikan kondisi keuangan besar pasak dari pada tiang. Saat kebutuhan lebih banyak daripada penghasilan, mau tidak mau orang terpakas cari cara agar bisa dapat pinjaman uang guna menutupi kebutuhan tersebut. Beragam caranya, bisa dari lembaga perbankan. Adapun juga yang pergi ke sanak famili untuk cari pinjaman dana tambahan, juga ada yang lewat modus pinjaman online.
Bila berbicara tentang pinjaman online, orang kadang sudah pesimis. Beberapa berpikir dan takut terkena penipuan. Sementara sisanya enggan mencoba karena merasa syaratnya terlalu rumit. Padahal sebenarnya tidak demikian. Agar tak terjebak dengan penipuan berkedok pinjaman online, mungkin informasi kali ini bisa dijadikan panduan singkatnya.
1. Terasa Adanya Paksaan Untuk Menjadi Debitur
Pihak debitur adalah orang yang meminjam sejumlah dana kepada pihak kreditur. Ini juga sama terjadi dalam bentuk-bentuk pinjaman via online. Namun dalam transasksi ini seakan ada semacam bujukan sedikit memaksa agar menjadi debitur. Bisa jadi, sebenarnya ini adalah sebuah modus penipuan yang hendak menjerat targetnya dengan iming-iming sejumlah besar uang pinjaman.
2. Mengabaikan Riwayat Pinjaman Sebelumnya
Setiap kreditur akan mengecek riwayat status pinjaman seseorang. Ini dengan cara mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang secara historis dibukukan oleh Bank Indonesia. Jadi bilamana kita pernah punya riwayat histori pinjaman yang buruk dalam bentuk apapun seperti misalnya, menunggak cicilan Kredit Mulitguna dari suatu bank, atau punya masalah dengan historis pembayaran kartu kredit, bila akan mengajukan pinjaman selanjutnya siap-siap saja mengalami penolakan.
Sementara itu, di lain pihak ada juga pinjaman online yang memberikan iming-iming tanpa perlu tahu status riwayat pinjaman sebelumnya. Berhati-hatilah memilih modus pinjaman online semacam ini. Karena pada dasarnya bila hendak mengajukan pinjaman baik via online atau konvensional pada lembaga perbankan, status riwayat pinjaman sebelumnya adalah salah satu kunci cair tidaknya dana pinjaman yang diajukan.
3. Meminta Sejumlah Uang Sebagai Salah Satu Persyaratan Pencairan
Ciri yang ketiga ini adalah yang paling bisa dipakai untuk mengenali apakan suatu pinjaman online ini adalah modus penipuan atau murni. Apalagi bila bukan persyaratan untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak kreditur agar uang pinjaman bisa cair. Tentu saja yang demikian sudah mencurigakan. Bisa jadi jika sampai terjerat ada kemungkinan bukan keuntungan atas uang pinjaman yang diterima, malahan kerugian yang lebih besar, dan pastinya memperburuk kondisi finansial.
Jangan jadi korban penipuan online berkedok apapun, baik belanja online, ataupun pengajuan pinjaman online yang kelihatannya mengiurkan. Mengenali cirinya adalah cara menangkal jerat penipuan. Sementara itu, bila memang benar-benar berniat ajukan pinjaman online, mengenali mekanisme, cara kerja, dan hal lain terkait persyaratannya jadi satu keharusan.
Hal Wajib Yang Mesti Dilakoni Seorang Debitur Pinjaman Online, Berikut Ini Rangkumannya
Memberikan pinjaman secara online memang ada yang murni dan dilakukan oleh lembaga perbankan terverifikasi sebagai bagian dari tawaran kemudahan layanan bagi masyarakat. Tapi sebagai debitur, selain tahu ciri penipuan berkedok pinjaman online, hal-hal berikut juga harus dilakukan juga.
Kenali Layanan Dan Verifikasi Resmi Tidaknya Pemberi Kredit
Website semacam ini, kita bisa dengan mudah mengaksesnya serta mencari tahu kemungkinan mendapatkan pinjaman dari situs-situs semacam ini. Kenali ciri-cirinya agar tak terjebak penipuan.
Kredibilitas Kreditur Penting, Tak Ada Biaya Administrasi Biasanya Hanya Survey
Prose yang sederhana, cukup isi data diri online. Selanjutnya pihak kreditur yang akan menghubungi, tentu dengan intentitas wajar dan tak ada follow up berlebihan. Bila verfikasi dari pihak kreditur menganggap bahwa calon debitur memang layak dari segi isian data diri, maka selanjutnya akan ada survey, sama seperti pinjaman offline konvensional. Proses berikutnya adalah pencairan yang tentu tak ada biaya administrasi atau harus pemotongan uang pinjaman dan sejenisnya.
Kenali Mekanisme dan Cara Kerja Pinjaman Online
Sama seperti pinjaman konvesional, pinjaman online juga punya prosedur khusus sampai dimana uang pinjaman benar-benar dicairkan. Biasanya yang pertama tentu mekanisme pengajuan pinjaman dalam bentuk mengisi formulir saja. Proses selanjutnya adalah pendalaman, mulai dari survey, penjelasan mekanisme cicilan dan bunga serta ragam aktifitas informasional lainnya. Setelahnya pihak kreditur yang akan memutuskan apakah layak menerima pinjaman atau tidak.
Cari Informasi Lembaga Keuangan atau Penyedia Pinjaman
Lembaga resmi atau situs yang punya layanan penghubung pinjaman online yang kredibel dan terverifikasi akan sangat menjaga nama baiknya. Identitas yang lengkap dan jelas, serta mudah dilacak dengan track record yang bersih jadi salah satu contohnya. Bila perlu konfirmasi dan verifikasi secara mendalam dengan datang langsung, atau mengubungi via nomer yang tertera.
Mencari pinjaman online mungkin efektif dari segi waktu dan tenaga. Tapi sebagai calon debitur kejelian, kesabaran serta kemauan untuk melakukan verifikasi lembaga perbankan atau penyedia layanan keuangan online tetap harus dikedepankan. Ini agar tak menyesal atau jadi korban penipuan di waktu yang kemudian.
Tapi kadang, ada saja sebab yang menjadikan kondisi keuangan besar pasak dari pada tiang. Saat kebutuhan lebih banyak daripada penghasilan, mau tidak mau orang terpakas cari cara agar bisa dapat pinjaman uang guna menutupi kebutuhan tersebut. Beragam caranya, bisa dari lembaga perbankan. Adapun juga yang pergi ke sanak famili untuk cari pinjaman dana tambahan, juga ada yang lewat modus pinjaman online.
Bila berbicara tentang pinjaman online, orang kadang sudah pesimis. Beberapa berpikir dan takut terkena penipuan. Sementara sisanya enggan mencoba karena merasa syaratnya terlalu rumit. Padahal sebenarnya tidak demikian. Agar tak terjebak dengan penipuan berkedok pinjaman online, mungkin informasi kali ini bisa dijadikan panduan singkatnya.
Kenali Ciri-Ciri Modus Penipu Berkedok Pinjaman Online Juga
Tidak semua transaksi keuangan online berujung pada penipuan. Meski memang ada juga oknum yang menggunakan media online, terutama sosial media yang menawarkan transaksi baik belanja secara online ataupun uang pinjaman online dan berhujung pada penipuan. Agar terhindar dari kondisi buruk semacam ini. Kita perlu membekali diri dengan informasi terutama bagaimana ciri sebuah transaksi yang bisa jadi adalah modus penipuan berkedok uang pinjaman online.1. Terasa Adanya Paksaan Untuk Menjadi Debitur
Pihak debitur adalah orang yang meminjam sejumlah dana kepada pihak kreditur. Ini juga sama terjadi dalam bentuk-bentuk pinjaman via online. Namun dalam transasksi ini seakan ada semacam bujukan sedikit memaksa agar menjadi debitur. Bisa jadi, sebenarnya ini adalah sebuah modus penipuan yang hendak menjerat targetnya dengan iming-iming sejumlah besar uang pinjaman.
2. Mengabaikan Riwayat Pinjaman Sebelumnya
Setiap kreditur akan mengecek riwayat status pinjaman seseorang. Ini dengan cara mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang secara historis dibukukan oleh Bank Indonesia. Jadi bilamana kita pernah punya riwayat histori pinjaman yang buruk dalam bentuk apapun seperti misalnya, menunggak cicilan Kredit Mulitguna dari suatu bank, atau punya masalah dengan historis pembayaran kartu kredit, bila akan mengajukan pinjaman selanjutnya siap-siap saja mengalami penolakan.
Sementara itu, di lain pihak ada juga pinjaman online yang memberikan iming-iming tanpa perlu tahu status riwayat pinjaman sebelumnya. Berhati-hatilah memilih modus pinjaman online semacam ini. Karena pada dasarnya bila hendak mengajukan pinjaman baik via online atau konvensional pada lembaga perbankan, status riwayat pinjaman sebelumnya adalah salah satu kunci cair tidaknya dana pinjaman yang diajukan.
3. Meminta Sejumlah Uang Sebagai Salah Satu Persyaratan Pencairan
Ciri yang ketiga ini adalah yang paling bisa dipakai untuk mengenali apakan suatu pinjaman online ini adalah modus penipuan atau murni. Apalagi bila bukan persyaratan untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak kreditur agar uang pinjaman bisa cair. Tentu saja yang demikian sudah mencurigakan. Bisa jadi jika sampai terjerat ada kemungkinan bukan keuntungan atas uang pinjaman yang diterima, malahan kerugian yang lebih besar, dan pastinya memperburuk kondisi finansial.
Jangan jadi korban penipuan online berkedok apapun, baik belanja online, ataupun pengajuan pinjaman online yang kelihatannya mengiurkan. Mengenali cirinya adalah cara menangkal jerat penipuan. Sementara itu, bila memang benar-benar berniat ajukan pinjaman online, mengenali mekanisme, cara kerja, dan hal lain terkait persyaratannya jadi satu keharusan.
Hal Wajib Yang Mesti Dilakoni Seorang Debitur Pinjaman Online, Berikut Ini Rangkumannya
Memberikan pinjaman secara online memang ada yang murni dan dilakukan oleh lembaga perbankan terverifikasi sebagai bagian dari tawaran kemudahan layanan bagi masyarakat. Tapi sebagai debitur, selain tahu ciri penipuan berkedok pinjaman online, hal-hal berikut juga harus dilakukan juga.
Kenali Layanan Dan Verifikasi Resmi Tidaknya Pemberi Kredit
Website semacam ini, kita bisa dengan mudah mengaksesnya serta mencari tahu kemungkinan mendapatkan pinjaman dari situs-situs semacam ini. Kenali ciri-cirinya agar tak terjebak penipuan.
Kredibilitas Kreditur Penting, Tak Ada Biaya Administrasi Biasanya Hanya Survey
Prose yang sederhana, cukup isi data diri online. Selanjutnya pihak kreditur yang akan menghubungi, tentu dengan intentitas wajar dan tak ada follow up berlebihan. Bila verfikasi dari pihak kreditur menganggap bahwa calon debitur memang layak dari segi isian data diri, maka selanjutnya akan ada survey, sama seperti pinjaman offline konvensional. Proses berikutnya adalah pencairan yang tentu tak ada biaya administrasi atau harus pemotongan uang pinjaman dan sejenisnya.
Kenali Mekanisme dan Cara Kerja Pinjaman Online
Sama seperti pinjaman konvesional, pinjaman online juga punya prosedur khusus sampai dimana uang pinjaman benar-benar dicairkan. Biasanya yang pertama tentu mekanisme pengajuan pinjaman dalam bentuk mengisi formulir saja. Proses selanjutnya adalah pendalaman, mulai dari survey, penjelasan mekanisme cicilan dan bunga serta ragam aktifitas informasional lainnya. Setelahnya pihak kreditur yang akan memutuskan apakah layak menerima pinjaman atau tidak.
Cari Informasi Lembaga Keuangan atau Penyedia Pinjaman
Lembaga resmi atau situs yang punya layanan penghubung pinjaman online yang kredibel dan terverifikasi akan sangat menjaga nama baiknya. Identitas yang lengkap dan jelas, serta mudah dilacak dengan track record yang bersih jadi salah satu contohnya. Bila perlu konfirmasi dan verifikasi secara mendalam dengan datang langsung, atau mengubungi via nomer yang tertera.
Mencari pinjaman online mungkin efektif dari segi waktu dan tenaga. Tapi sebagai calon debitur kejelian, kesabaran serta kemauan untuk melakukan verifikasi lembaga perbankan atau penyedia layanan keuangan online tetap harus dikedepankan. Ini agar tak menyesal atau jadi korban penipuan di waktu yang kemudian.
NB: Jika Kamu Suka dan merasa Artikel ini bermanfaat silahkan SHARE Artikel ini ke akun sosial media kamu, dengan cara menekan tombol SHARE dibawah.. Terima Kasih ^^
Saksikan Video Menarik di Bawah ini: