Demam Berdarah Dengan Tifus, Gejalanya Mirip Tapi Beda Penanganannya

Baca Juga:

Demam berdarah dan tifus merupakan penyakit yang memiliki beberapa kesamaan, sehingga terkadang sulit untuk membedakannya. Padahal kesalahan mediagnosis penyakit demam berdarah dengan penyakit tifus berisiko tinggi, bahkan hingga dapat menyebabkan kematian.


Banyak penderita dan keluarganya sering rancu saat mendapati pasien demam tinggi timbl pertanyaan apakah pasien tersebut menderita demam berdarah atau tifus. Secara medis sendiri keluhan panas dingin baru bisa dipastikan jenis penyekitnya setelah 3 hari melalui tes darah. 

Namun secara umum, anda perlu paham gejala dan penanganannya karena walaupun mirip dari sisi gejalanya namun ternyata beda penyebab dan organ tubuh yang menderita sakit. Lalu apa saja perbedaan antara dua penyakit ini? Berikut adalah ulasan selegkapnya.

Dari Segi Penyebab

- Demam Berdarah
Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue. Oleh sebab itu, penyakit ini juga sering disebut dengan DBD, yang merupakan kependekan dari Demam Berdarah Dengue. DBD bisa menular dari penderita ke orang lain melalui perantara nyamuk aedes aegypti.

- Tifus
Sedangkan tifus dapat terjadi karena bskteri Salmonella typhi. Bakteri jenis ini bisa dengan mudah berkembang, terutama pada tempat kotor. Bakteri jenis ini bisa terdapat pada makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi oleh seseorang. Penyebarannya dapat melalui lalat yang kerap menghinggapi makanan.

Bagian Tubuh yang Diserang

- Demam Berdarah
DBD menyerang organ tubuh sehingga menyebabkan pendarahan pada orang yang mengalaminya. Hal ini bisa dilihat dari bintik merah yang muncul pada permukaan kulit penderitanya. Apabila yang diserang adalah organ-organ vital, risiko kematian akan semakin besar.

- Tifus
Penyakit tifus menyerang organ usus yang selanjutnya dapat menyebar ke organ-organ lain seperti limpa, hati, dan kantung empedu.

Gejala Penyakit

- Demam Berdarah
Demam berdarah memiliki beberapa gejala yang membedakannya dengan penyakit tifus yaitu suhu tubuh tinggi (> 38 derajat Celcius), badan pegal, sakit kepala, menggigil, muntah-muntah, dan muncul bintik-bintik merah. Setelah 3 hari biasanya demam akan turun tapi setelah itu demam akan kembali menyerang.

- Tifus
Tifus dapat dicirikan dengan suhu tubuh yang berangsur-angsur meningkat hingga > 38 derajat Celcius, pada malam hari suhu meninggi dan akan turun pada pagi hari, nyeri di bagian perut atau diare, dan sakit tenggorokan disertai batuk.

Pemeriksaan

- Demam Berdarah
Demam berdarah dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan trombosit. Pada penderita demam berdarah umumnya memiliki trombosit yang menurun dari jumlah normal dan berada di angka < 100.000/ul.

- Tifus
Pemeriksaan penyakit tifus dilakukan dengan mengecek ada atau tidaknya antobodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Penderita tifus akan menunjukan hasil > 1/160. Pemeriksaan lainnya bisa melalui tinja untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri Salmonella typhi.

Pengobatan

- Demam Berdarah
Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD, namun penderita bisa dirawat dengan cara menghindarinya dari dehidarasi.

- Tifus
Penyembuhan Tifus adalah dengan mengonsumsi antibiotik, menghindari makanan yang keras, dan menghindari makanan pedas.

Pencegahan

- Demam Berdarah
Cara mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypi. Caranya dengan melakukan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur).

- Tifus
Caranya dengan menjaga kebersihan lingkungan supaya bakteri Salmonella typhi tidak dapat berkembang biak

Demikianlah informasi lengkap menganai perbedaan antara demam berdarah denga tifus. Mudah-mudahan ulasan ini bisa berguna dalam menambah pengetahuan Anda tentang penyakit demam berdarah dan tifus.

NB: Jika Kamu Suka dan merasa Artikel ini bermanfaat silahkan SHARE Artikel ini ke akun sosial media kamu, dengan cara menekan tombol SHARE dibawah.. Terima Kasih ^^

- Bagikan Artikel -

Saksikan Video Menarik di Bawah ini: